Selasa, 04 Oktober 2016

KECIL-KECIL NIKAH PART.1

KECIL-KECIL NIKAH part.1

           Vania Aulia (16 tahun) melompat turun dari boncengan motor yang baru saja diparkir disamping rumah oleh Ibunya, yang biasa dipanggil orang kampung dengan sebutan Bu Kades, karena Bapak Vania yang seorang Kades. 
Setiawati itulah nama Ibunya, diusia Beliau yang sudah 55 tahun Bu Tia masih terlihat cantik dan energik. Beliau memiliki 3 orang anak laki-laki yang semuanya sudah menikah. Dan Vania adalah putri satu-satunya, Vania adalah anugerah yang tidak terduga dan terindah yang pernah ia dapatkan dalam hidupnya.

          Vania lalu berlari masuk ke dalam rumah sambil mengacungkan map di tangannya dan berteriak gembira memanggil Bapaknya. Rambut kuncir kudanya bergoyang-goyang seirama dengan gerakan langkahnya.


"Bapaaaakkk!!" teriaknya dengan suara riang gembira. Vania masuk ke dalam ruang tamu, lalu duduk di atas pangkuan Bapaknya, tanpa melihat kalau sedang ada tamu yang duduk dihadapan Bapaknya.
"Bapak, Nia lulus Pak, nilai Nia paling baik tahun ini" serunya girang dengan suara manja seraya membuka map yang berada di atas pangkuannya.

Pak Hari tersenyum melihat nilai kelulusan Putri tersayangnya.
Pak Hariyawan Rivaldi (60 tahun) adalah seorang Kades dikampungnya. Beliau seorang Kades yang sangat disegani dan dihormati karena kebijaksanaannya
Pembawaan Beliau sangat supel dan suka menolong yang kesusahan, dalam berbicarapun selalu sopan tapi kadang bisa bercanda juga.
          
         Pak Hari mengusap lembut kepala Vania.
"Bagus, Nia memang pintar seperti Abang-Abang Nia"
"Enghh..kalau Nia pintar seperti Abang, berarti Nia boleh sekolah dikota juga kan Pak?" Rayu Vania dengan suara manjanya.
"Itu kita bicarakan nanti ya, sekarang Bapak sedang ada tamu sayang" jawab Pak Hari sambil menunjuk tiga orang yang duduk di kursi yang ada di hadapannya.

"Tamu!?" Vania baru menyadari ada orang lain diruang tamu rumah mereka. Vania segera turun dari pangkuan Bapaknya lalu mengulurkan tangannya pada ketiga tamu Bapaknya.
"Assalamuallaikum Om, Saya Vania, putri bungsu Pak Kades, tapi itu kalau Ibu saya tidak hamil lagi hehehe" Vania nyengir lucu memperlihatkan gigi kelincinya yang menggemaskan.
"Nia" sergah Ibunya yang baru masuk ke dalam ruang tamu.

"Walaikumsalam, nama Om Hariyanto, panggil saja Om Yanto, kalau panggil Om Hari nanti sama dengan nama Bapakmu" Sahut tamu Bapaknya.
"Iiih Om suka bercanda juga ternyata hehehe, Assalamuallaikum Tante" Vania mengulurkan tangannya kepada tamu wanita yang duduk disebelah Om Yanto.

"Walaikusalam Vania, kenalkan nama Tante Elma Priatna, harusnya kamu jangan panggil Om dan Tante, tapi Mas dan Mbak karena saya sahabat Kakakmu, Kakek kita dan Orang tua kita juga bersahabat"

"Ohhh, begitu ya, iya deh Nia panggilnya Mas Yanto dn Mbak Elma saja, ehmmm ini siapa?" Vania menunjuk tamu yang belum disapanya. Seorang cowok yang wajahnya ganteng dan gagahnya sama dengan Mas Yanto, tapi dia jauh lebih muda.

"Hallo Tante Nia, namamu Tante Nia kan, kenalkan saya Erwanto anak Beliau berdua" cowok itu mengulurkan tangannya pada Vania.
"Hallo!! Assalamuallaikum gitu kok hallo, seenaknya lagi manggil Tante, aku baru 16 tahun tahu!!"Wajah Vania langsung cemberut.

Putra-putri Abangnya saja ia larang memanggilnya Tante dan harus memanggilnya kakak, masa baru 15 tahun dipanggil Tante sih..hiwww..ogaah.

"Loh, kamu kan memanggil orang tuaku dengan sebutan Mas dan Mbak, itu artinya kamu adik mereka jadi tidak salahkan kalau aku memanggilmu Tante" Erwan menaik turunkan alisnya menggoda Vania.

"Enggak mau dipanggil Tanteeee, Bapaaaak..Nia enggak mau dipanggil Tanteee" Vania merengek kepada Bapaknya dan kembaali tubuh mungilnya didudukan di atas pangkuan Bapaknya.

"Erwaaan" tegur Bu Elma seraya memelototkan matanya kepada Erwan.
"Maaf ya Pak Kades, putra kami ini memang suka bercanda" kata Pak Yanto.

"Tidak apa-apa, ini cuma Nia saja yang masih kolokan" sahut Bu Tia.
"Enghh Ibu, Nia enggak kolokan, dia tuh yang songong" tunjuk Nia ke arah Erwan yang tersenyum menggoda Vania.
"Nia jaga bicaramu sayang, maaf ya Elma, maklum anak bungsu jadi manja" kata Bu Tia.
"Tidak apa-apa Bu Kades, Nia katanya mau sekolah di kota kan?" Tanya Bu Elma kepada Nia yang sudah turun dari atas pangkuan Bapaknya, lalu duduk diantara kedua orang tuanya.

"Iya" Vania menganggukan kepalanya, wajah cemberutnya langsung berubah ceria.
"Boleh ya Pak, boleh ya Bu, Nia bolehkan ya sekolah dikota" harap Nia sambil mendongakan wajahnya ke arah kedua orang tuanya.

"Kita bicarakan nanti ya sayang, sekarang ajak Bang Erwan jalan-jalan dikebun belakang sana, Ibu sama Bapak ada yang harus dibicarakan dengan orang tua Bang Erwan" kata Pak Hari pada Vania.
"Iiih, tidak mau Pak!" tolak Vania.
"Tidak boleh begitu sayang, Bang Erwan kan tamu kita jadi harus diterima dengan baik" kata Pak Hari lagi.

"Heenghh..ya sudah, eh ikutin aku kekebun belakang" Vania menatap Erwan dengan wajah cemberut.
"Siap Tante" sahut Erwan seraya berdiri dari duduknya, kalau tidak ada orang mungkin sudah kena sosor bibirnya mulut manyun Vania yang menggemaskan itu batin Erwan yang mulai muncul pikiran mesumnya.

Setelah Vania dan Erwan keluar dari ruang tamu rumah Vania.

"Jadi kalian sudah yakin untuk menjodohkan Vania dan Erwan?" tanya Pak Hari.
"Iya Pak Kades, dulu kakek saya kan ingin menjodohkan Bapak dengan Tante saya, tapi tidak berjodoh karena Tante saya meninggal karena sakit, kemudian Bapak dan Bapak saya ingin menjodohkan saya dengan Mas Heri, tapi tidak berjodoh juga karena kami punya pilihan sendiri, terus terang itu jadi beban buat Bapak saya karena tidak bisa meluluskan keinginan Kakek saya dan juga keinginan orang tua Bapak, karena itulah sebelum Beliau meninggal, Beliau berpesan kalau bisa perjodohan ini dilanjutkan" jawab Bu Elma panjang lebar.

"Tapi mereka masih terlalu muda Elma, lagi pula kita harus menanyakan ini kepada mereka berdua" Bu Tia yang menyahut.
"Aku tahu Bu, kita tidak perlu menikahkan mereka sekarang, tapi setidaknya mereka harus tahu dulu kalau mereka sudah dijodohkan, kami juga belum memberitahu Erwan soal ini, karena takut Bapak dan Ibu tidak setuju dengan rencana ini" jawab Bu Elma.

"Hhhhh, aku juga merasa tidak tenang kalau belum meluluskan keinginan almrhum Bapakku, aku nsendiri tidak keberatan perjodohan ini dilakukan asal Vania sendiri setuju, ya kan Bu?" tanya Pak Hari kepada istrinya.
"Iya Pak, aku juga begitu" sahut Bu Tia.
"Kalau begitu malam ini juga kami akan bicara pada Erwan soal ini" kata Pak Yanto.
"Kami akan bicara pada Vania setelah mendengar jawaban Erwan dulu, kalau Erwan menolak kami tidak akan bicara pada Vania, aku harap kita tidak perlu memaksa mereka untuk menerima perjodohan ini" kata Pak Hari.
"Tentu Pak" angguk Pak Yanto setuju.


--


          Di kebun belakang rumah keluarga Vania.
"Heyy, Tante Nia jangan cemberut terus dong!"
"Jangan panggil aku Tante! Aku nggak mau dipanggil Tanteee!" seru Vania sengit sambil menghentakan kedua kakinya kesal.
"Oke aku akan berhenti memanggilmu Tante, tapi ada syaratnya"
"syarat!?"
"Hmmm, panggil aku Abang maka aku akan berhenti memanggilmu Tante"
"Iiih, nggak mau!"
"Ya sudah kalau tidak mau artinya aku akan tetap memanggilmu Tante"
"Huuuhhh, iya iya aku akan memanggilmu Abang, Abang songong!" seru Vania sengit, membuat Erwan tertawa, dicubitnya pipi Vania yang chubby dengan gemas, membuat Vania berteriak marah dan memukuli lengan Erwan dengan kesal.

          Erwan memegang lengan Vania, bibirnya hampir saja mendarat dipipi Vania kalau saja tidak mendengar suara seseorang yang memanggil nama Vania. Cepat Erwan melepaskan Vania.
"Nia"
"Ya Paman"
"Bantu aku memetik buah untuk tamu Bapakmu Nia" kata Pak Mul, tukang kebun dirumah Vania.
"Siap Paman" sahut Vania.
"Boleh aku ikut membantu Paman?" tanya Erwan.
"Oooh, boleh! Kamu anaknya tamu Pak Kades kan?"
"Iya Paman"
"Ayolah kalian bantu aku" kata Pak Mul.

         Mata Erwan tidak pernah lepas dari wajah Vania, menurutnya Vania sangat cantik, manis, imut, semakin imut dengan gigi kelincinya yang terlihat menggemaskan.

Erwan jadi merasa melihat Chelsea Olivia dihadapannya.Tapi suara tawa Nia yang cempreng itu membuat Erwan merasa sangat bising ditelinganya.


Drrrtt,,drrtt..
Ponsel Erwan berbunyi, Erwan sedikit menjauh dari Vania dan Pak Mul sebelum menjawab panggilan di ponselnya.

"Hallo Kay!"
"Hallo, kamu liburan dimana sih Wan?"
"Di kampung Bundaku"
"Haaaah, kampung!?"
"Iya, kenapa? Kamu sedang berada di mana sekarang Kay?"
"Aku masih di Jakarta"
"Oh, ada apa telpon aku?'
"Ada apa?! Aku rindulah sama kamu Wan!"
"Ooh, rindu tapi aku sedang bertamu dirumah orang Kay, nanti malam saja aku hubungi kamu lagi"
"Tapi Wan.."
"Bye Kay" Erwan menutup pembicaraan tanpa menghiraukan protes Kayal teman sekelasnya saat SMA.
Kayla cewek paling cantik di sekolahnya, Kayla jadi rebutan cowok di sekolah mereka seperti juga Erwan yang menjadi cowok paling populer di sekolah.

             Erwan kembali mendekati Vania dan Pak Mul. Keranjang buah sudah berisi mangga, jambu air dan jeruk.
"Nih, bawa pulang!" Vania menyerahkan keranjang buah itu kepada Erwan dengan wajahnya yang masih cemberut.
"Duuuh, jangan cemberut dong, ikhlas nggak nih?"
"Ikhlassss!!" jawab Vania berteriak tertahan.
Pak Mul hanya tersenyum saja melihat tingkah keduanya, ditinggalkannya Erwan dan Vania hanya berdua saja.

           Erwan meletakan keranjang buah di kursi yang ada di bawah pohon jambu air yang tengah diduduki Vania. Erwan duduk disebelah Vania.
"Kamu ingin sekolah di kota ya Nia?"
"Iya, kalau diijinin sama Bapak"
"Memangnya apa cita-citamu Nia?"
"Jadi guru"
"Jadi guru?"
"Hmmm"

"Kenapa ingin jadi guru?"
"Hmmm, gurukan bikin kita pintar"
"Owhhh"
"Kalau kamu Abang songong mau jadi apa?"
"Menurut Adik Nia jutek, Abangmu ini cocoknya jadi apa?"
"Iiih kok tanya aku? Lagipula aku tidak jutek ya, aku itu imut tahu!"
"Imut seperti marmut!" goda Erwan.
"Iiih dasar songong! sembarangan!!" Vania ingin memukul Erwan, tapi Erwan berlari menjauhi Vania, Vania mengejar Erwan dengan perasaa kesal luar biasa karena Erwan menyebutnya 'imut seperti marmut'.



 *****BERSAMBUNG******



47 komentar:

  1. Lucu ssma kelakuannya vania sama ervan.kangen ikh. Akhirnya di repost lagi.....

    BalasHapus
  2. Seneng bgt akhirnya KKN bs dilanjutin..
    Makasih byk ya bund udh usaha ngelanjutin crita nya..

    BalasHapus
  3. Seneng bgt akhirnya KKN bs dilanjutin..
    Makasih byk ya bund udh usaha ngelanjutin crita nya..

    BalasHapus
  4. Seneng bgt akhirnya KKN bs dilanjutin..
    Makasih byk ya bund udh usaha ngelanjutin crita nya..

    BalasHapus
  5. SenenG KKN dlanjut walo bkn d watty..

    BalasHapus
  6. SenenG KKN dlanjut walo bkn d watty..

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Akhirnya keluar jg KKN.. Enakkan bc d watty sih krn gk terlalu dempet2 kyk d sini.. Agak pusing bc nya.. Tp gpp yg penting bunda semangat

    BalasHapus
  9. Akhirnya keluar jg KKN.. Enakkan bc d watty sih krn gk terlalu dempet2 kyk d sini.. Agak pusing bc nya.. Tp gpp yg penting bunda semangat

    BalasHapus
  10. Akhirnya KKN dimulai lg disini. Moga lanjut ampe kelar ya Bun. Semangatt...

    BalasHapus
  11. Ih gemes deh yaa sama mereka berdua....

    BalasHapus
  12. Ini sumpah Susan banget, aku smpe mau buat blog cuma gara" bunda bilang kkn d update d sini

    BalasHapus
  13. Ini sumpah Susan banget, aku smpe mau buat blog cuma gara" bunda bilang kkn d update d sini

    BalasHapus
  14. Asik... ada jg blog nya.. mdhn aja crt2 d wattpad bs pindah ke sini ya...

    BalasHapus
  15. Kangen ama vania & erwan..sayang bgt bund gk di publish di wattpad lg 😂

    BalasHapus
  16. Akhir nya dpost juga

    BalasHapus
  17. Yeee....
    Bisa buka juga.
    Makasih ya bunda udah ngijinin aku baca semua ceritanya.
    Fighting bunda.💪💪💪💪💖💖💖💖💖

    BalasHapus
  18. Yeeeee....akhirnya kkn publish jg,makasiih bun..semangat

    BalasHapus
  19. Yeeeee....akhirnya kkn publish jg,makasiih bun..semangat

    BalasHapus
  20. Bunda semangat yaa..ak Dr wattpad nyari bunda,smpe bikin blog..tp ak blm terlalu ngerti nih..gmna cranya klo d blog..

    BalasHapus
  21. Bunda semangat yaa..ak Dr wattpad nyari bunda,smpe bikin blog..tp ak blm terlalu ngerti nih..gmna cranya klo d blog..

    BalasHapus
  22. Senengnyaaa..akhirnya bisa baca KKN lagi..😁🎉

    BalasHapus
  23. Senengnyaaa..akhirnya bisa baca KKN lagi..😁🎉

    BalasHapus
  24. Seneng banget di repots,kalau bisa semua cerita bunda di publish disini ya bun ��

    BalasHapus
  25. Akhirnya bunda bikin blog jg
    Asik..asik..
    Wattpad ttp lanjut apa bakal full pindah di blog bun..?

    BalasHapus
  26. wahhh ditunggu lanjutannya bun ..

    BalasHapus
  27. wahhh ditunggu lanjutannya bun ..

    BalasHapus
  28. Cara buat blog gimana Sih share donk saya udah ngunduh blogger pdhal

    BalasHapus
  29. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  30. Next bun yg ni dh baca d wattapet

    BalasHapus
  31. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  32. makasih bunda akhirnya di publish lagi kkn nya

    BalasHapus
  33. Wiii semangat bun bikinnya.jan lupa cepet update ya.penasaran sama kisahnya haha

    BalasHapus
  34. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  35. Akhirnyaa bisa baca kkn lgi..tmbh smngt bund unt kelanjutannya..😊😄

    BalasHapus
  36. Akhirnyaa bisa baca kkn lgi..tmbh smngt bund unt kelanjutannya..😊😄

    BalasHapus
  37. Akhirnyaa bisa baca kkn lgi..tmbh smngt bund unt kelanjutannya..😊😄

    BalasHapus
  38. karena aku baru tau #yailah telat amat
    aku baru baca kkkk seru ka seru... lanjut terus ya! semangat!

    BalasHapus
  39. Asyyik bun tapi kok tayangnya ulangan yg sdh muncul di watty ya bun

    BalasHapus
  40. dari saking penasarannya, rela masuk blog. padahal nggak pernah main blog, ceritanya seru nih. kayak nya kocak, lnjutkan

    BalasHapus
  41. Akhirnya ketemu juga blognya bunda.. hihihi
    Lucu ternyata mereka ya.. hahhaha

    BalasHapus
  42. Akhirnya bisa baca juga cerita kkn dsni..huhhhh perjuangan bunda hihihi

    BalasHapus